Gare de Lyon adalah salah satu di antara sejumlah stasiun besar di Paris; usianya sudah lebih dari 100 tahun. Stasiun ini melayani rute menuju kota-kota besar di tenggara Perancis (seperti Dijon dan Lyon), sampai dengan Swiss (Zurich). Kereta yang dioperasikan dari stasiun ini sebagian besar adalah kereta kecepatan tinggi TGV (train à grande vitesse). Kereta ini bisa berlari sampai lebih dari 300 km/jam. Kereta jenis TGV inilah yang akan saya naiki untuk menuju Dijon. Oya, seluruh kereta rute nasional di Perancis dioperasikan oleh perusahaan nasional SNCF (seperti KAI di Indonesia). Selain itu, ada kereta Eurostar (berangkat dari stasiun Gare du Nord) dengan trayek Paris - London melalui terowongan bawah laut selat Channel.
 |
Gare de Lyon, Paris (parisinfo.com) |
Yang pertama kali saya lakukan adalah: beli tiket. Setelah celingak-celinguk, akhirnya saya menemukan loket penjualan tiket. Loketnya terbagi dua jenis: ada yang untuk langsung berangkat (depart immmediat) dan ada juga yang untuk berangkat di waktu lain. Saya mengantri di loket depart immediat. Sambil mengantri, saya memperhatikan bahwa ternyata orang bisa juga beli tiket melalui mesin tiket. Dengan mesin ini, orang tidak perlu mengantri karena tersedia cukup banyak mesin.
Saya sudah menyiapkan kertas bertuliskan "Dijon" untuk saya tunjukkan kepada petugas loket. Saya dapat info bahwa mereka mungkin bisa salah dengar menjadi "Lyon". Maklum, lidah kita kan belum fasih banget bicara di tenggorokan seperti orang Perancis natif hehe. Setelah dapat giliran, sayapun mengucapkan tujuan saya, dan untungnya petugas langsung mengerti bahwa yang saya maksud adalah "Dijon". Jadi saya urung menunjukkan kertas itu. Tiket ke Dijon untuk depart immediat bertarif 65 euro. Harga tiket bisa lebih murah jika beli jauh-jauh hari (maksimum tiga bulan sebelum keberangkatan).
 |
Loket tiket (kiri) dan mesin tiket (kanan) (www.lefigaro.fr) |
Setelah tiket di tangan, saya celingukan lagi, apa yang mesti saya lakukan berikutnya? Melihat apa yang dilakukan orang-orang, tampaknya saya harus memvalidasi tiket sebelum naik kereta. Istilahnya adalah "composter". Terdapat banyak mesin validasi bertebaran di seluruh penjuru stasiun. Kita tinggal memasukkan sebagian tiket dengan posisi menghadap ke atas, ke dalam mesin. Setelah itu, mesin akan mencetak kode validasi pada tiket. Kalau nanti di atas kereta kondektur mendapati tiket belum divalidasi, kita bisa kena denda, Untuk lebih yakinnya, saya bertanya kepada petugas, sekalian bertanya kereta saya ada di peron berapa. Ternyata, petugas bilang bahwa tiket saya tidak perlu divalidasi lagi. Saya nggak terlalu tahu sebabnya apa. Tapi saya turuti saja.
 |
Suasana di Gare de Lyon, Paris. |
 |
Memvalidasi tiket dengan mesin validasi (media.rtl.fr) |
Untuk mengetahui di peron berapa kereta kita, tersedia informasi real time pada beberapa LCD besar. Di situ tertera nomor kereta, tujuan, jadwal berangkat, dan nomor peron. Kita tinggal mencocokkan nomor kereta yang tertera di tiket dengan yang terpampang di LCD. Mungkin saja nomor kereta kita belum muncul karena keberangkatannya masih lama.
Akhirnya, kereta sayapun tiba. Saya segera menuju gerbong dengan nomor yang tertera pada tiket. Setelah itu, saya segera mengantri untuk naik. Gerbong yang saya naiki terdiri dari dua lantai. Saya dapat di lantai bawah. Setelah meletakkan koper besar saya di tempat yang disediakan, saya segera menuju tempat duduk. (Bersambung)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar